Artificial Intelligence (AI)
Assalamu'alaikum Wr Wb teman-teman. Di blog kali ini saya ingin membahas tentang Artificial Intelligence, tolong disimak ya!
Apa itu Artificial Intelligence?Artificial Intelligence (AI) adalah kecerdasan buatan yang di tambahkan kedalam suatu system software maupun mesin yang bisa diatur konteks ilmiah nya agar bisa melakukan pekerjaan dan cara berpikir seperti yang dilakukan oleh manusia.
Paham
Pemikiran AI / Kecerdasan Buatan
AI terbagi ke
dalam dua paham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI). AI konvensional kebanyakan melibatkan
metode-metode yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang
ditandai dengan formalisme dan analisis statistic. Dikenal juga sebagai AI
simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (Good Old Fashioned
Artificial Intelligence). Metode-metodenya adalah:
1). Sistem pakar : memproseskan sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi tersebut
2). Petimbangan berdasar kasus
3). Jaringan Bayesian
4). AI berdasar tingkah laku : metode modular pada pembentukan sistem AI secara
manual
Sedangkan, kecerdasan komputasional melibatkan
pengembangan atau pembelajaran iteratif. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris. Kecerdasan komputasional dikenal juga dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur, dan perhitungan
lunak. Metode-metode pokoknya adalah:
1). Jaringan Saraf : sistem dengan
kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat.
2). Sistem Fuzzy : teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian. Sistem fuzzy telah digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk
konsumen.
3). Komputasi Evolusioner : menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara
biologis seperti populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk
menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik.
Sejarah AI / Kecerdasan Buatan
Sebenarnya, area kecerdasan buatan (AI) bermula dari kemunculan komputer sekitar tahun 1940-an. Pada masa ini, perhatian difokuskan pada kemampuan komputer mengerjakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, komputer tersebut dapat meniru kemampuan kecerdasan dan perilaku manusia.
McMulloh dan Pitts pada tahun 1943
mengusulkan model matematis bernama perceptron dari neuron di dalam otak.
Mereka juga menunjukkan bagaimana neuron menjadi aktif seperti saklar on-off
dan neuron tersebut mampu untuk belajar dan memberikan aksi berbeda terhadap waktu
dari input yang diberikan. Sumbangan terbesar di bidang AI diawali pada Paper
Alan Turing, pada tahun 1950 yang mencoba menjawab “Dapatkah computer berfikir”
dengan menciptakan mesin Turing.
Paper Alan Turing pada tahun 1950
berjudul “Computing Machineri and Intelligence” mendiskusikan syarat sebuah
mesin dianggap cerdas. Dia beranggapan bahwa jika mesin dapat dengan sukses
berprilaku seperti manusia, kita dapat menganggapnya cerdas.
Pada akhir 1955, Newell dan Simon
mengembangkan The Logic Theorist, program AI pertama. Program ini
merepresentasikan masalah sebagai model pohon, lalu penyelesaiannya dengan
memilih cabang yang akan menghasilkan kesimpulan terbenar. Program ini
berdampak besar dan menjadi batu loncatan penting dalam mengembangkan bidang
AI.
Pada tahun 1956 John McCarthy dari
Massacuhetts Institute of Technology dianggap sebagai bapak AI,
menyelenggarakan konferensi untuk menarik para ahli komputer bertemu, dengan
nama kegiatan “The Dartmouth summer research project on artificial intelligence.”
Konferensi Dartmouth itu mempertemukan
para pendiri dalam AI, dan bertugas untuk meletakkan dasar bagi masa depan
pemgembangan dan penelitian AI. John McCarthy di saat itu mengusulkan definisi
AI adalah “ AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada
pengembangan komputer untuk dapat memiliki kemampuan dan berprilaku seperti
manusia”.
Pada tahun 1960 hingga 1970, muncul
berbagai dikusi bagaimana komputer dapat meniru sedetail mungkin pada kemampuan
otak manusia, dimana saat itu dapat dikategorikan sebagai “classical AI”.
Pada tahun 1980, dimana computer yang
semakin mudah diperoleh dengan harga yang lebih murah menjadikan berbagai riset
di bidang kecerdasan buatan berkembang sangat pesat pada berbagai universitas
seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Berikut adalah video tentang potensi mengerikan AI
Potensi
Mengerikan Kecerdasan Buatan
1). AI bisa
mengancam keamanan digital.
Yang dengan AI yang dilatih untuk melakukan tindak
kriminal, meretas, atau melakukan social engineering terhadap korban, dan lain
sebagainya. Begitu juga soal privasi. Contoh terdekat adalah langkah pemerintah
China untuk memanfaatkan teknologi pengenal wajah untuk mendeteksi pergerakan
warganya, baik itu di kantor, sekolah, ataupun berbagai tempat publik lainnya.
2). Penjahat
siber (cyber).
Penjahat siber dapat dengan mudah membuat situs, email, atau link berbahaya menggunakan
identitas curian, bahkan gaya penulisan korban pun dapat ditiru. AI yang
disalahgunakan berpotensi dipakai penjahat cyber yang berpura-pura menjadi
manusia agar dapat berdialog dengan korbannya. Dengan mengeksploitasi AI,
penjahat siber akan lebih efisien dan sulit dilacak saat melakukan tindakan
kriminal seperti mencuri informasi calon korbannya untuk disalahgunakan.
3). Sistem-sistem
yang mengandalkan AI dapat dieksploitasi teroris untuk kepentingan jahat.
Teroris dapat melancarkan serangan dari jauh, dan membiarkan robot AI yang
bertindak. Dengan kekuatan AI, seorang individual yang tidak ahli dalam
menggunakan senjata dapat terbantu dengan menggunakan kemampuan AI. Dengan
menggunakan AI, satu orang dapat melancarkan serangan dalam skala besar,
contohnya lewat drone. AI yang digunakan untuk pengawasan masyarakat banyak dan
memonitor area yang luas, dapat disalahgunakan oleh teroris untuk mengeksekusi
serangan dengan cepat dan terkoordinasi.
4). Berita palsu
lebih meyakinkan.
Berita palsu atau hoax dapat dibuat lebih bagus dengan bantuan AI. Pembuatan
video yang berisi tindakan jahat yang dilakukan orang lain juga dapat
dipalsukan meski orang tersebut tidak pernah melakukan tindakan jahat.Dengan
memanipulasi algoritme, orang-orang dapat digiring menuju informasi tertentu
atau digiring menjauhi informasi tertentu.
5). Manusia akan
tersaingi oleh robot.
Makin pintar sebuah robot, makin banyak membantu manusia dalam pemecahan suatu
masalah terutama dalam sebuah industry. Menurut professor Moshe Vardi dari Rice
University robot akan mengambil alih pekerjaan manusia dalam waktu 30 tahun
kedepan. Pengangguran akan meningkat sampai dengan 50%. Meskipun terdengar
mengerikan tidak semua pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh robot. Ya mungkin
untuk sekarang sekarang ini.Robot biasanya akan mengerjakan jenis pekerjaan
yang berat dan membutuhkan ketelitian dalam siklus yang terus berulang
kebanyakan pabrik dinegara maju seperti Jepang , Negara-negara lain di Eropa
& Amerika sudah mulai mempercayakan proses produksi pada robot. Robot yang
Sudah di program sedemikian rupa akan mampu mengerjakan suatu pekerjaan yang
sama secara terus menerus tanpa minta kenaikan UMR atau gaji dan tentu nya
robot tidak bisa capek atau sakit seperti manusia. Buat kalian usia produktif
atau kalian yang nanti mulai masuk usia produktif siap siap aja pas lagi
ngelamar kerja saingan sama robot.
Sekian dari blog kali ini, semoga karena blog ini membuat kalian tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang Artificial Intelligence. Terima Kasih. Waasalamu'alaikum Wr Wb.
Terima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik
ReplyDeleteterima kasih Om Jay
Delete